Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

HMPS SPI Gelar Kuliah Tamu, Mendalami Kajian Arkeologi dan Budaya

  FUAD IAIN Parepare -Himpunan Mahasiswa  Program Studi ( HMPS) Sejarah Peradaban Islam  (SPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare m...

 


FUAD IAIN Parepare-Himpunan Mahasiswa  Program Studi ( HMPS) Sejarah Peradaban Islam  (SPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan Kuliah Tamu  dengan tema _"Optimalisasi peran Milenial dalam Membangun wawasan keilmuan melalui Kajian Arkeologi dan Budaya_ " yang dilaksanakan di Perpustakaan Lantai 5 IAIN Parepare, Sabtu (20/11/2021)

Dalam Kuliah Tamu Ini menghadirkan dua narasumber tamu, yakni  Dr. Hasanuddin, M. Hum selaku Peneliti Ahli Madya Balai Arkeologi Sulawesi Selatan dan Andi Oddang Opu to Sessungrui selaku Opu Macoa Cenrana/Budayawan.

Andi Oddang Opu To Sessungrui selaku Opu Macoa Cenrana dan Budayawan sebagai pemateri pertama dalam Kuliah Tamu menyampaikan bahwa Pada abad 15 pertemuan 3 kerajaan Bone , Wajo, dan Soppeng. "Mereka membawa para pemikir dan cendekiawannya. Kejadian itu dituliskan di media daun  lontara, " tutur Opu Macoa Cenrana.

Garis besar ilmu arkeologi bertujuan untuk mendapatkan data akurat tentang kehidupan di masa lampau. "Hingga 1840, arkeologi belum menjadi bagian dari disiplin ilmiah. Namun, arkeologi terus berkembang sebagai metode pengumpulan data kuno. Akhirnya, Arkeologi dikenal sebagai salah satu cabang keilmuan yang membawa banyak manfaat," ujar Andi Oddang Opu To Sessungriu.



Hasanuddin selaku  Peneliti Ahli Madya Balai Arkeologi Sulawesi Selatan dan pemateri kedua dalam kuliah tamu ini menyampaikan bahwa  prospek penelitian arkeologi terdiri  dari tiga bagian yakni prasejarah, islam, kolonial. "Tujuan Arkeologi  itu sendiri adalah menyusun sejarah budaya, mengkostruksi masa lalu serta mengetahui proses budaya masa lalu serta cara arkeolog dalam menemukan benda-benda dengan cara eksapasi," tuturnya.

Hassanudin dalam paparannya dalam kuliah tamu menyampaikan bahwa metodelogi baru lebih harus memuktahirkan kerangka pikir. Dalam paparannya, ia juga menyampaikan temuan-temuan arkeologi berupa temuan-temuan seperti tulang-tulang manusia, benda-benda masa lalu, punden  berundak, dll.

Ada  nilai kebudayaan dalam Bangunan Jirat dan Nisan Masa Islam yang juga merupakan salah satu penemuan di bidang Arkeologi yang ditemukan arkeolog.

"Penyebaran kantong-kantong pemukiman yang lebih besar di wilayah Sulawesi Selatan sekitar abad ke 14-15 Masehi dan proses penyebaran agama di Sulawesi Selatan terlihat bukan hanya doktrin,  tetapi dengan sendirinya juga berbentuk berbagai aspek,  seperti arsitektur,  pola kemasyarakatan, dan sistem pemakaman," ujar Peneliti Ahli Madya Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.

Hasanuddin menambahkan bahwa kegiatan dari HMPS SPI adalah kegiatan yang sangat menarik dan saya sangat mengapresiasi kegiatan kuliah tamu ini. "Saya berharap momentum yang seperti ini ke depannya dapat selalu ada dan mari kita mencintai budaya kita dan memetik nilai-nilai yang ada di budaya kita," harapnya. (hmr)

Tidak ada komentar

Kantor