Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kuliah Tamu FUAD Bahas Reposisi Agama

  FUAD IAIN Parepare-Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan Kuliah Tamu dengan T...

 


FUAD IAIN Parepare-Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar kegiatan Kuliah Tamu dengan Tema “ _Reposisi Agama dalam Dinamika Kebangsaan Menuju Demokrasi Berkeadaban_ ” di Auditorium IAIN Parepare, Rabu (18/05/2022). 



Kuliah Tamu yang dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare Dr. Hannani dan diikuti oleh 300 peserta menghadirkan narasumber Muhammad Najib Azca, Ph.D., Dosen Sosiologi dan Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kuliah Tamu tersebut dipandu oleh moderator Nahrul Hayat, M.I.Kom., salah satu dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah.



Dalam sambutannya, Dr. Hannani mengapresiasi tema yang diangkat oleh panitia. Menurutnya, agama bisa dihadirkan sebagai spirit moral dalam menjawab tantangan atau dinamika yang terjadi dalam masyarakat. 


“Politik identitas semakin mengakar di Indonesia. Mengembalikan agama tidak berpihak pada identitas-identitas keagamaan tertentu dan bagaimana memposisikan agama sebagai spirit moral,” tuturnya.


Selain itu, ia menambahkan bahwa demokrasi masyarakat Sulawesi Selatan sejak dulu hidup dalam bingkai demokrasi.  “Masyarakat Sulawesi Selatan sangat menjunjung tinggi demokrasi sesuai dengan filosofi mereka “ _rusa’ taro arung tenrusa' taro ade’, rusa’ taro ade’ tenrusa' taro anang, rusa’ taro anang tenrusa’ taro to maega_ (Batal ketetapan raja tidak rusak ketetapan adat, batal ketetapan adat tidak batal ketetapan kelompok, batal ketetapan kelompok tidak batal ketetapan masyarakat banyak),” tambah Hannani.


Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Dr. Halim K., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kuliah tamu adalah kegiatan rutinitas di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah.


“Kuliah tamu adalah kegiatan rutin yang kita gelar. Nabi _shallahu ‘alaihi wa sallam_ sendiri diarahkan untuk terus menambah ilmunya. Salah satu ciri ilmuwan tidak pernah puas terhadap apa yang ia ketahui, ia akan selalu mencari untuk menambah ilmunya. Mudah-mudahan dengan kedatangan pemateri, kita bisa menggali ilmu dari beliau,” ucap Halim K.


Dalam pemaparan materinya, Muhammad Najib Azca, Ph.D., menyampaikan bahwa agama tidak terjebak dalam maraknya politik identitas dan menjauh dari politik subtansi nilai. Agama bisa menjadi kekuatan kritis atas kontestasi politik dan krisis demokrasi.


“Agama bisa menjadi inspirasi dan solusi atas krisis demokrasi,” tutur Wakil Sekjen NU Pusat tersebut. (ahy/mif)

Sumber: web IAIN Parepare

Tidak ada komentar

Kantor