Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kolaborasi Webinar Internasional, Prodi SA dan JI undang Keynote Speaker Kampus Madison USA

FUAD IAIN Parepare - Program Studi Sosiologi Agama (Prodi SA) dan Program Studi Jurnalistik Islam (Prodi JI) Fakultas Ushuluddin Adab ...


FUAD IAIN Parepare- Program Studi Sosiologi Agama (Prodi SA) dan Program Studi Jurnalistik Islam (Prodi JI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah menggelar Seminar Internasional Senin (6/07) melalui ruang virtual dengan tema “New Normal: Media and Culture Perspective”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama Prodi SA dengan Prodi JI pertama setelah sebelumnya  sukses menggelar seminar nasional bersama Prodi Bimbingan Konseling Islam.

Dr. Iskandar, M.Sos.I, Wakil Dekan Bidang Kemahisiwaan yang menjadi pembicara Welcome Speech sangat mengapresiasi kegiatan Seminar Internasional terkait New Normal dalam kaitannya dengan Media dan Budaya tersebut. Menurutnya, New Normal ini adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. Kita dituntut menyesuaikan diri dengan keadaan.

“Media dan budaya adalah dua hal yang tidak terlepaskan dalam New Normal ini, masyarakat harus beradaptasi dengan itu. Dan kita bersyukur karena ada perantaraan media untuk saling berkomunikasi, salah satunya dengan menggelar webinar internasional ini” jelas Iskandar, di Parepare, Senin (06/07).

Dalam kegiatan ini, Prodi SA dan JI mengundang pembicara dari Collage Letters and Science, University  of Wisconsin Madison United State America (USA) Mardianto Natanel Wangkanusa sebagai salah satu keynote speaker. Wangkanusa menjelaskan bahwa kondisi pandemik ini memaksa kita mengubah cara-cara lama mengikuti pola-pola kehidupan baru. Ia mencontohkan dengan proses pendidikan yang selama ini biasanya dilakukan secara tata muka kini telah beralih ke media virtual.
“Dahulu kita tidak pernah menyangka kalau proses belajar akan seperti ini, semua serba online. Proses belajar mengajar kini telah diambilalih oleh media online, di mana telah terjadi modifikasi-modifikasi  dalam sistem pendidikan kita,” ujarnya.

Pembicara kedua, Mahyuddin  menjelaskan bahwa di era New Normal ini telah terjadi perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Setidaknya perubahan tersebut bisa kita amati dengan amat nyata pada dimensi struktural, kultural dan interaksional.  “Masyarakat kita mengalami pergeseran budaya secara signifikan terutama dalam pola-pola interaksi sosial. yang sedikit banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya masyarakat. Di situasi tersebut, kita tentu saja dihadapkan berbagai tantangan sosial," tambahnya.

“Dalam new normal ini terbentuk budaya baru (new culture) seperti misalnya lahirnya Cashless society, Telemidicine, Crowfounding dan Webinar yang begitu masif. Tantangan kita adalah tidak sedikit terjadi gegar budaya atau goncangan budaya menghadapi new normal ini. Bahkan kita menemukan masyarakat cenderung menolak perubahan, terutama perpindahan dari budaya offline menuju budaya online,” pungkasnya.

Ketua Prodi SA Sulvinajayanti, M.I.Kom menyampaikan bahwa kegiatan seminar internasional adalah pembelajaran awal bagi mahasiswa. Ke depan kita ingin tidak hanya dosen yang terlibat menebar ilmu pengetahuan, tetapi juga mahasiswa perlu diberi ruang untuk berkreasi.

Senada dengan ketua Prodi SA, Dr. Muhammad Qadaruddin, M.Sos, Ketua Prodi JI yang juga bertindak sebagai moderator dalam acara ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerjasama dosen dan mahasiswa FUAD secara khusus Prodi SA dan Prodi JI. "Kita ingin memanfaatkan segala potensi kita di tengah keterbatasan kita di masa pandemi ini dengan hal-hal yang bermanfaat bagi lembaga,” tutup Muhammad Qadaruddin.
(mhy/mif)

Tidak ada komentar

Kantor