Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Perdana, Prodi JI Sukses Gelar Webinar Nasional

FUAD IAIN Parepare - Program Studi Jurnalistik Islam IAIN Parepare menggelar seminar nasional secara virtual melalui aplikasi google mee...

FUAD IAIN Parepare- Program Studi Jurnalistik Islam IAIN Parepare menggelar seminar nasional secara virtual melalui aplikasi google meet dengan menghadirkan tiga pemateri handal pada masing-masing bidang, Minggu (19/7).



Kegiatan ini mengusung tema "Prospek Kerja Lulusan Jurnalistik di Dunia Kerja", dengan pertimbangan ingin memberikan langkah solutif bagi mahasiswa yang bergelut di bidang jurnalistik. Peserta yang mengikuti seminar ini kurang lebih 50 orang. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Selatan. Peserta juga mendengarkan paparan materi dengan seksama.



Seminar nasional ini mengundang tiga pemateri handal, yakni Hermawan Mappewali merupakan wartawan dari detik.com, Abdul Rahman, M.Med.Kom dan Mifda Hilmiyah, M.I.Kom tak lain adalah dosen Jurnalistik Islam IAIN Parepare. Mereka menyampaikan materi secara lugas dan terkesan memotivasi peserta.

Abd. Rahman selaku pemateri pertama mengatakan bahwa menjadi seorang jurnalis adalah pekerjaan yang keren dan menyenangkan. Terlepas dari dua hal tersebut, menjadi saksi sejarah suatu peristiwa merupakan keberuntungan sebagai jurnalis.

“Jurnalis itu adalah pekerjaan yang sangat keren dan menyenangkan. Bagaimana tidak, ketika kita menjadi seorang jurnalis kita akan menjadi orang yang up to date. Selain itu, kita akan menjadi saksi sejarah terjadinya suatu peristiwa," tutur dosen alumni Universitas Airlangga ini.

Menjadi seorang jurnalis bukan hal yang mudah. Diperlukan banyak hal dan harus berpegang teguh pada  kaidah jurnalistik dan norma yang bersumber dari Alquran dan Assunah. Mifda Hilmiyah mengatakan hal-hal yang perlu dilakukan sebagai seorang jurnalis dalam materi yang dibawakannya.
"Menjadi seorang jurnalis, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu memahami potensi diri, mengasah kemampuan, membangun jaringan, melek teknologi informasi, dan berpegang teguh pada kaidah jurnalistik," ujar dosen kelahiran Makassar ini.

Berbeda dengan kedua pemateri, Hermawan Mappiwali  memberikan gambaran mengenai jurnalis saat turun lapangan. Ia menerangkan bahwa untuk mendapatkan kepekaan, seorang jurnalis harus banyak dilatih di lapangan dengan melihat kondisi dan situasi.

"Untuk mendapatkan kepekaan seorang jurnalis, harus banyak dilatih di lapangan dengan melihat kondisi dan situasi. Apakah hal itu layak diberitakan, dan arahnya kemana itu harus jelas. Sehingga menjadi seorang jurnalis harus sadar posisinya di mana,” terang wartawan detik.com ini. (nrt/mif)

Tidak ada komentar

Kantor