Penulis: Abd. Rahman, M.Med. Kom (Dosen Jurnalistik Islam) Media massa dapat dipahami sebagai sumber informasi terhadap peristiwa-per...
Media massa dapat dipahami
sebagai sumber informasi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekeliling kita. Kehadiran media massa dianggap mampu manjalankan fungsinya
dalam hal to inform atau to educate. Dalam Pasal 28F UUD 1945 disebutkan
bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia. Jika kita melihat kondisi masyarakat saat
ini, maka tidak ada yang pernah terlepas dari media, informasi kini sudah
menjadi sangat mudah diterima oleh khalayak umum, ini semua tidak terlepas dari
tumbuhnya konvergensi media pada smartphone. Meningkatnya peran media sosial
sebagai sumber berita, serta sebagai media untuk mensharing berita dan sebagai
rujukan bagi media massa, menunjukkan bahwa media massa dan media sosial tidak
saling berlawanan tetapi semakin terhubung satu sama lain (Dedi Kusuma).
Dalam kondisi sekarang, media
saat ini sangat dibutuhkan untuk membantu khalayak Indonesia agar dapat
bersikap santai dan tenang menghadapi isu Virus Corona. Diharapkan media dapat
mengkultivasi khalayak dengan tidak memprovokasi pesan-pesan yang membuat
masyarakat semakin cemas. Dalam salah satru teori komunikasi yaitu agenda
setting menurut McCombs dan Shaw, menjelaskan bahwa media massa memang memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi bahkan membentuk pola pikir audience yang terkena
terpaan informasinya, apa yang dianggap penting media maka itu akan dianggap
penting juga oleh khalayak. Maka disini media dapat berfungsi sebagai pemutus
kecemasan masyarakat terhadap isu Corona ini dengan pengemasan pesan yang lebih
humanis dan persuasif.
Berita- berita tentang Corona
akhir-akhir ini menjadi pemberitaan yang sangat penting bagi masyarakat, hampir
di semua media di setiap harinya menjadi headline pemberitaan, tidak terkecuali
pada media cetak dan elektronik, bahkan pada status-status media sosial
perkembangan isu Corona menjadi konsumsi yang sangat familiar, minat khalayak
untuk mendapatkan informasi Corona dianggap sebagai hal yang paling penting
tentang bagaimana menyikapi dan menghindari penyebaran virus ini. Ada beberapa factor yang mempengaruhi nilai
berita itu menjadi menarik bagi khalayak, seperti yang dikatakan oleh Wilbur
Schramm, beberapa faktor yang menentukan nilai berita diantaranya, proximity atau kedekatan berita dengan
pembacanya mempengaruhi ketertarikan khalayak terhadap suatu berita, Actual yaitu berita sangat hangat
dibicarakan, belum lama/sedang terjadi, impact
yaitu dampak suatu kejadian, seberapa banyak orang yang terkena dampak,
seberapa luas, seberapa lama pula dampak tersebut dirasakan, semakin besar
dampak suatu peristiwa maka akan semakin tinggi pula nilai beritanya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
media massa memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membentuk opini publik
sehingga tidak jarang apa yang direpresentasikan dan keseluruhan konten media
dianggap sebuah realitas yang terjadi dalam benak khalayak. Olehnya itu
diharapkan dengan berfungsinya media massa sebagai sumber informasi yang
diyakini masyarakat, maka sepantasnya menjalankan fungsinya untuk menyampaikan
pesan-pesan berita yang lebih humanis dan persuasif sebagai control sosial dari
isu yang mengkhawatirkan masyarakat Indonesia, yaitu Corona.
Media harus mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia agar tidak takut, dan bersama-sama memerangi virus Corona,
dan media diharapkan selalu memberikan pesan-pesan yang edukatif dalam
menyikapi virus ini, sehingga dengan begitu akan mengurangi rasa cemas yang
berlebihan yang akan mempengaruhi keadaan psikis khalayak.
Tidak ada komentar